Rindu itu tak pernah mempunyai usia
Dan aku selalu ingin lengan lembut mu terus merengkuh
Sementara hari terkayuh
Barangkali telah hilang rasa itu
Namun cerlang mata mu menjadi pintu
Pintu yang tak lagi mempunyai cadangan kunci
Sebab hanya untuk ku sendiri
Dan berharap akan mengembara melewati riuh kota
Menyimpan demam perjalanan
Dan kerumunan orang yang selalu gagal menghitung langkah
Rindu itu akan utuh
Senyum mu tak akan hambar termakan waktu
Dan jantung ku tak kunjung berhenti berdebar
Saat memandang mu
Catatan Mister Yupi
Sabtu, 07 Desember 2019
Jumat, 06 Desember 2019
Kata, Kata, Kata
Kenangkanlah gumam pertama
Pertemuan tak terduga
Di suatu kota
Di suatu hari kemarau
Di suatu keasingan rindu
Di suatu perjalanan biru
Kenangkanlah bisikan pertama
Risau berubah menjadi gema
Duka percintaan sukma
Rahasia perjanjian sunyi
Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, nafas, dan peristiwa
Mungkin hanya angin, daun, dan debu
Pesona terakhir dari sajak ku
Pertemuan tak terduga
Di suatu kota
Di suatu hari kemarau
Di suatu keasingan rindu
Di suatu perjalanan biru
Kenangkanlah bisikan pertama
Risau berubah menjadi gema
Duka percintaan sukma
Rahasia perjanjian sunyi
Kenangkanlah percakapan pertama
Gugusan waktu, nafas, dan peristiwa
Mungkin hanya angin, daun, dan debu
Pesona terakhir dari sajak ku
Satu
Aku tak paham mengapa aku sangat lancang telah berani mengagumimu. Tapi harus diakui bahwa itulah kenyataannya, sungguh. Hanya saja, aku hanya berani mengagumimu dalam diam, sunyi dan senyap. Tidak perduli seberapa sepinya mengagumimu hanya dalam diam seperti ini, karena aku menikmatinya. Selayaknya berayun tanpa dendang lagu, menari dalam kesepihan hati, berbincang dengan bayangan semu, menatak kehitaman murka. Tak apa, aku baik baik saja, meskipun itu sesekali menyesakan dada, menyiksa batin dan asa, berapi api dalam kobaran raga tak bernyawa, karena terpaksa harus menahan rindu yang sering kali menyergap secara tiba tiba, menahan keinginan untuk menggenggam erat kedua tangan mu meskipun dalam khayal, memendam harapan yang tersisa ketika ingin menyaksikan pancaran kedua bola mata itu. Tapi, sejatinya semua itu akan terobati tatkala teringat satu hal yang seringkali menjadikan kita merasa satu,
Kamis, 05 Juli 2018
Sebuah Trilogi : MATA ITU
Kurasa
biasa saja, saat kedua matamu menatapku biasa saja. Berawal dari yang biasa
saja, matamu mulai menatapku menjadi lebih berarti. Banyak makna yang harusnya
ku artikan, matamu berusaha mencari dan mendaki beberapa hal tentang ku dan
mulai mencari perhatian ku. Matamu mulai berani menatapku tidak dengan cara
yang biasa. Matamu berusaha membuat matahariku bersinar lebih dari yang
biasanya, matamu juga selalu berusaha memperbaiki jembatanku yang sering sekali
roboh tertiup kencangnya angin. Akupun mulai mencintaimu dengan cara yang tidak
biasa. Aku mencintai matamu dalam diam dan kebisuan waktu. Selanjutnya, aku
mulai merasakan getaran jantung yang lebih hebat dan kencang, Setelah beberapa
waktu yang aku lalui tadak pernah kosong denganmu, aku merasakan getaran itu
semakin hebat dan akhirnya membuncah menjadi sebuah perasaan yang belum mampu
aku sampaikan. Mata itu sepertinya mampu menyerap dan merasuki seluruh arti
daripada kehidupanku. Indah, bercahaya dan aku berharap mampu menatapmu
selamanya.
Aku heran, mata itu perlahan menjauh ketika mataku mulai
mendekat. Pikiranku pekat, apakah matamu telah menemukan mata yang lebih indah
? Menemukan mata yang lebih mampu mengartikan seluruh makna yang ingin kau
capai ? Entahlah. Yang jelas, mata itu perlahan pergi dan hingga akhirnya benar
benar menghilang. Ini juga benar benar berakhir dengan tidak biasa.
Salahku
Minggu, 01 Juli 2018
Sebuah Trilogi : Kamu Bodoh ?
Nilai fisika mu 0,
nilai matematikamu 0, nilai kimiamu 60, nilai biologimu pas di KKM.
Kamu mengutuk dirimu. Begitu juga orang-orang disekitarmu. “Bodoh” “Bikin malu nama orangtua” “Kamu pas UN nyontek, ya?” “Kok kamu bisa lulus SD?” Dan kawan-kawannya.
Kamu remedial di mata pelajaran tersebut. Kamu terlihat bodoh saat mengerjakan soal. Kamu tidak bisa apa-apa, bahkan menulis nama pun rasanya tak pantas.
Lalu kamu berada di peringkat paling akhir dikelas. Kamu diolok-olok, dicaci maki, dihina, dan orangtuamu dicap gagal.
Kamu terdiam dan tak berkutik lagi. Kamu anggap kamu bodoh, dan orang sepertimu tak pantas hidup. Kamu hanyalah sampah masyarakat. Kamu beban, percuma orangtua mu menyekolahkan.
Kamu pasrah, dan percaya bahwa kamu adalah apa yang dikatakan orang-orang itu.
Ya.
Kamu memang bodoh.
Sangat bodoh.
Kamu bodoh, karena kamu menganggap dirimu bodoh. Kamu bodoh, karena kamu percaya dengan semua kata-kata mereka. Bodohnya kamu, masih memaksakan diri untuk memahami suatu hal.
Kamu bodoh, karena kamu tak tau batas kemampuan serta bakat dan minatmu.
Jika kamu tak pandai menghafal ribuan rumus fisika, bukan berarti kamu tak bisa menendang bola sampai ke gawangnya.
Jika kamu tak pandai mencari nilai X pada logaritma, bukan berarti kamu tak bisa melukis pemandangan yang indah.
Jika kamu tak pandai membuat struktur lewis suatu unsur, bukan berarti kamu tak bisa berdebat bahasa inggris dengan lancar.
Jika kamu tak pandai dalam satu bidang, bukan berarti kamu bodoh dalam semua bidang.
Kamu itu pintar.
Kamu itu bijaksana.
Carilah jati dirimu,
dan kau akan berhasil di masa depan.
Kamu tidak bodoh, mereka yang bodoh karena menganggapmu bodoh. Kamu tidak bodoh. - Arcturus
.
Sumber : Jovanna
Kamu mengutuk dirimu. Begitu juga orang-orang disekitarmu. “Bodoh” “Bikin malu nama orangtua” “Kamu pas UN nyontek, ya?” “Kok kamu bisa lulus SD?” Dan kawan-kawannya.
Kamu remedial di mata pelajaran tersebut. Kamu terlihat bodoh saat mengerjakan soal. Kamu tidak bisa apa-apa, bahkan menulis nama pun rasanya tak pantas.
Lalu kamu berada di peringkat paling akhir dikelas. Kamu diolok-olok, dicaci maki, dihina, dan orangtuamu dicap gagal.
Kamu terdiam dan tak berkutik lagi. Kamu anggap kamu bodoh, dan orang sepertimu tak pantas hidup. Kamu hanyalah sampah masyarakat. Kamu beban, percuma orangtua mu menyekolahkan.
Kamu pasrah, dan percaya bahwa kamu adalah apa yang dikatakan orang-orang itu.
Ya.
Kamu memang bodoh.
Sangat bodoh.
Kamu bodoh, karena kamu menganggap dirimu bodoh. Kamu bodoh, karena kamu percaya dengan semua kata-kata mereka. Bodohnya kamu, masih memaksakan diri untuk memahami suatu hal.
Kamu bodoh, karena kamu tak tau batas kemampuan serta bakat dan minatmu.
Jika kamu tak pandai menghafal ribuan rumus fisika, bukan berarti kamu tak bisa menendang bola sampai ke gawangnya.
Jika kamu tak pandai mencari nilai X pada logaritma, bukan berarti kamu tak bisa melukis pemandangan yang indah.
Jika kamu tak pandai membuat struktur lewis suatu unsur, bukan berarti kamu tak bisa berdebat bahasa inggris dengan lancar.
Jika kamu tak pandai dalam satu bidang, bukan berarti kamu bodoh dalam semua bidang.
Kamu itu pintar.
Kamu itu bijaksana.
Carilah jati dirimu,
dan kau akan berhasil di masa depan.
Kamu tidak bodoh, mereka yang bodoh karena menganggapmu bodoh. Kamu tidak bodoh. - Arcturus
.
Sumber : Jovanna
Rabu, 27 Juni 2018
Sebuah Trilogi : Pengalaman Tes Akademi Kepolisian
Alhamdulillah setelah sekian lama blog ini tidak digunakan akhirnya kini bisa digunakan kembali, maklum karena semenjak menjadi mahasiswa dan tugas tugas yang menumpuk saya sudah tidak pernah membuka blog ini.
Ada pengalaman pribadi saya yang menurut saya perlu juga membagi pengalaman ini kepada kalian, yaitu pengalaman saya mendafta sebagai anggota Polisi. Pengalaman ini mungkin pengalaman paling berharga dalam hidup saya sampai saat ini, karena disinilah saya benar benar belajar yang namanya IKHLAS. Yap saya memang tidak berhasil menjadi anggota polisi tetapi saya yakin akan ada Rezeki dibidang lain yang lebih untuk saya dari pada menjadi seorang polisi.
Jujur saya awalnya tidak berniat mendaftar menjadi anggota polisi, tetapi setelah melihat satu teman saya menjadi anggota polisi disitulah saya baru mempunyai hasrat untuk mengabdi kepada masyarakat nusa dan bangsa. Bukannya lebay tetapi memang begitulah yang ada difikiran saya pada saat itu.
Pada bulan November tahun 2016 saya bilang kepada Ayah saya jika saya ingin menjadi seorang Polisi, dan beliau mengizinkan saya untuk mendaftar untuk menjadi seorang polisi. Ayah saya memang anggota Polisi tetapi beliau tidak pernah satu katapun terucap dari mulutnya untuk membantu saya dengan cara yang curang (NYOGOK/ORANG DALAM). Di keluarga saya, saya diajarkan untuk jujur dalam hal apapun, dan menurut saya pun Ayah saya adalah seorang polisi yang benar benar jujur meskipun anaknya tidak lolos penerimaan polisi, itulah salah satu kejujuran Ayah saya dalam mendidik anak anaknya.
Seminggu setelah saya berbicara kalau saya ingin menjadi polisi, saya didaftarkan les Psikologi dan Akademik polisi oleh Ayah saya selama kurang lebih 4 bulan. Dan selama 4 bulan itu saya tidak hanya berlatih Psikologi dan Akademik saja, tetapi juga Jasmani seperti (Renang,Lari,Sit up,Push up, dan lain sebagainya) dan 1 bulan sebelum pendaftaran saya medical check up untuk mengetahui kekurangan atau penyakit saya sehingga jika ada kekurangan atau penyakit dalam tubuh saya dapat di obati terlebih dahulu. Persiapan saya cukup matang untuk menghadapi segala tes yang akan dijalani nantinya dan itu membuat saya optimis untuk lolos menjadi anggota polisi.
Sebelumnya saya ingin berbagi tahapan tahapan yang akan dilalui dalam tes polisi ini (AKPOL):
Ada 2 tingkatan tes yaitu:
Tes tingkat Panda ( tingkat Daerah) dan tes tingkat Pusat ( Seluruh Indonesia)
untuk tes tingkat Panda ( daerah ) meliputi:
1. Pendaftaran ( dibuka selama kurang lebih 1 bulan )
2. Rikmin Awal
3. Tes Kesehatan Tahap 1
4. Tes Psikologi
5. Tes Jasmani
6. Tes Akademik
7. Tes Kesehatan Tahap 2
8. Tes Pendalaman PMK
9. Rikmin Akhir
10. Penetapan Lulus tingkat Daerah
Jika Lolos Tes Tingkat Panda (daerah) maka calon Taruna akan dilanjutkan pada Tes tingkat Pusat yang bertempat di Semarang.
Untuk Tes Tingkat Pusat meliputi:
1. Rikmin Awal
2. Tes Kesehatan Tahap 1
3. Tes Psikologi dan Wawancara
4. Tes Jasmani dan Anthropometri
5. Tes Akademik
6. Pemeriksaan penampilan
7. Sidang Kelulusan Akhir
Itu dia tahapan tahapan Tes polisi (Akpol), memang banyak dan rumit tapi saya hadapi dengan sungguh sungguh. Dan pada Akhirnya saya Gugur di Penetapan Lulus Tingkat Daerah, nanti akan saya ceritakan satu persatu tes yang saya lalui sampai akhirnya saya gugur.
.
1. Pendaftaran
Pendaftaran Polisi dilakukan secara online sekitar 1 bulan lamanya, dan saya mendaftar online pada hari ke 2 pendaftaran itu dibuka. Pada saat pendaftaran ini kita mengisi formulir pendaftaran, mulai dari nama kita sampai dengan pekerjaan orang tua kita.
2. Rikmin Awal
Rikmin Awal atau lebih dikenal dengan Tes Administrasi yaitu penyerahan berkas berkas data kita, mulai dari KTP kita, KTP orang tua sampai surat keterangan bebas Nerkoba dari Rumah Sakit. Pada tes ini menurut saya adalah tes ter rumit karena kita harus menyiapkan berkas berkas tersebut lalu di fotocopy dan dilegalisir pihak terkait, seperti contoh saya fotocopy KTP saya KTP orang tua, KK, Akte Kelahiran dan harus dilegalisir ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota saya, dan itu jumlahnya ratusan Berkas secara keseluruhan. Jadi pada Tahap ini saya bilang ini adalah Tes ter rumit dalam bagian tes Polisi karena harus mempersiapkan berkas berkas kita yang sangat banyak. Tetapi saya berhasil dan mendapatkan Nomer Peserta untuk tes tes selanjutnya. Ada sekitar 800 peserta yang mendaftar sebagai Taruna Akpol tahun ini, memang sedikit dibandingkan dengan Brigadir Polisi yang Pesertanya sampai 5000an peserta se wilayah Polda Metro Jaya, tetapi kuotanya lebih besar dibandingkan Akpol, Kira kira penerimaan Brigadir polisi di Polda Metro Jaya sekitar 800an Peserta, sangat banyak dibandingkan penerimaan Akpol yang hanya 260 Taruna dan 40 Taruni Di SELURUH INDONESIA jadi kira kira yang Lolos nanti menjadi Taruna/Taruni Akpol dari Polda Metro Jaya sekitar 20 orangan saja. Maklum Lulusan Apol ini mendapat Pangkat Ipda dan lulusan Akpol ini adalah Calon calon KAPOLRI dimasa mendatang jadi wajar jika tes Akpol ini sangat ketat.
3. Tes Kesehatan Tahap 1
Pada Tes Kesehatan Tahap 1 dilakukan di Polda Metro Jaya yang meliputi Pemeriksaan Tubuh bagian luar seperti: Mata, Gigi, Tinggi dan Berat Badan, Varises, dan Bagian Tubuh luar lainnya. Pada Tes Kesehatan ini Dilakukan dari pagi sampai malam, yap memang melelahkan tetapi itu saya lalui dengan suka cita karena memang saya yakin jika ingin berhasil ada proses yang berat, dan pada saat itu saya berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 karena rumah saya di Bekasi jadi harus berangkat lebih awal. Sesampainya saya sampai di Polda Metro Jaya saya pun langsung melaksanakan sholat subuh dan bertemu teman teman saya yang lainnya. dan Tes pun dimulai pada pukul 07.00 dimulai dengan pembagian nomer peserta baru khusus Tes Kesehatan Tahap 1, setelah mendapatkan kartu peserta baru ini (sementara) baru lah kita dapat mengikuti serangkaian Tes Kesehatan Tahap 1 ini, dan saat itu saya mendapatkan nomer peserta 300an, lumayan lama saya menunggu giliran saya untuk tes kesehatan ini, harus menunggu sekitar 300an peserta lainnya untuk bisa tes kesehatan ini. Dan giliran saya pun tiba, rasa khawatir tiba tiba langsung timbul seketika menjalani tes ini dan menurut saya wajar karena ini adalah tes pertama. Setelah selesai melaksanakan Tes ini kita tidak bisa langsung mengetahui hasilnya karena harus menunggu peserta lainnya selesai tes kesehatan semua, dan harus menunggu sampai malam sampai tes benar benar selesai. Pengumuman dilakukan pada hari itu juga. Jadi dalam Tes Polisi ini Pengumuman akan langsung diumumkan pada hari itu juga demi mengurangi kecurangan kecurangan orang yang tidak bertanggung jawab, kecuali Tes Kesehatan Tahap 2, karena pada Tes Kesehatan Tahap 2 memerlukan waktu sekitar beberapa hari.
Oke lanjut ke Pengumuman Tes Tahap 1 ini, Pengumumannya dilakukan pada jam 9 malam dan ditayangkan di layar besar nilai nilainnya, dan yang lolos itu nilainnya 61 keatas dan tidak lolos nilainnya 60 kebawah, pada saat pengumuman saya merasa tegang karena takut tidak lolos tetapi saya terus berdoa agar dapat lolos Tes Kesehatan Tahap 1 ini, Ketika melihat nama saya ditunjukan dilayar besar dan mendapatkan nilai 70 saya langsung mengucapkan Alhamdulillah berterima kasih kepada Allah SWT, dan waktu itu nilai tertinggi pada Tes Kesehatan Tahap 1 ini adalah 76. Sekitar 200an peseerta gugura dalam tes ini dan tersisa 600an peserta dari yang sebelumnya 800 peserta.
4. Tes Psikologi
Setelah Tes Kesehatan Tahap 1 ini selanjutnya ada Tes Psikologi yang dilaksanakan Di Gedung Popki di Cibubur, sama seperti halnya Tes Kesehatab Tahap 1, Tes ini Dilakukan dari pagi, dan lagi lagi saya harus berangkat lebih pagi. Sekitar Pukul 8 tepat Tes Psikologi dilakukan serentak dalam satu gedung yang sama, sekitar 4 jam saya pun selesai mengerjakan Tes Psikologi ini. Pada Tes Psikologi ini benar benar menguras otak karena pada Tes Psikologi ini meliputi Tes Kepribadian Tes Kecerdasan, Tes Kecermatan dan Tes Sikap Kerja, benar benar menguras otak kan. Dan kita pun mendapat pemberitahuan bahwa pengumuman akan dilakukan pada malam hari tetapi jamnnya tidak diberitahu, akhiranya saya dan lainnya memutuskan untuk menunggunya di dalam gedung tersebut. Saat menunggu pengumuman kami pun melakukan aktivitas seperti mengobrol, bermain HP, dada juga yang berjoget demi menghilangkan stress, disini saya menemukan teman teman baru dan diantaranya banyak yang mempunyai orang tua yang bekerja sebagai "Orang Penting" di Negara ini, saya tidak ingin menyebutkan apa pekerjaan orang tua mereka karena itu memang privasi. Ternyata pengumuman baru dilakukan pada pukul 3 subuh, disitu kita sudah benar benar kelelahan akibat menunggu pengumuman tersebut, pada saat pengumuman saya selalu berdoa semoga diberikan yang terbaik oleh Allah SWT, nama sayapun diperlihatkan di layar besar dan Alhamdulillah saya pun lolos Tes Psikologi dengan nilai 76 dan nilai tertinggi pada Tes Psikologi adalah 83. Sekitar 400 peserta gugur dalam Tes Psikologi ini, sangat banyak.
5. Tes Jasmani dan Anthropometri
Pada Tes Jasmani ini meliputi: Lari 12 menit, Pull up, Sit Up, Push Up, Renang dan lain sebagainya. Tes dilaksanakan pada Pukul 8 pagi dan saya mendapat giliran yang ke 80, Tes Jasmani yang pertama adalah Lari 12 menit, saat melaksanakan Tes Jasmani ini saya dalam keadaan sakit, sakit sangat rentan sekali terjadi pada Tes Polisi karena menguras tenaga, singkat cerita saya sudah menjalani Lari 12 menit dan mendapatkan 6 putaran lebih, pada saat itu tubuh saya sangat tidak enak dan saya pun muntah air setelah selesai lari 12 menit, saya sempat dibujuk untuk menyudahi Tes ini tetapi saya tidak mau karena otomatis saya gugur dalam Tes Polisi ini, jadi saya tetap melanjutkan tes jasmani selanjutnya walaupun dalam keadaan sakit, dan saya pun dapat melaksanakan Tes Jasmani ini walaupun dalam keadaan sakit. Belum selesai sampai disitu, selanjutnya saya harus melaksanakan Tes Anthropometri, bagi kalian yang belum tau apa itu Tes Anthropometri. Tes Anthropometri adalah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir pengukuran Anthropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe tubuh manusia. Jadi intinya Tes Anthropometri ini untuk mengetahui kelainan bentuk tubuh manusia seperti: bentuk kepala, bentuk, badan, bentuk tangan, dan bentuk kaki. Pada saat tes ini kami pun hanya memakai celana dalam dan diperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh pengetes kita apakah ada kelainan dalam tubuh kita, dan yang mengetes kita pun yaitu orang Anthropometri dari UNJ ( Universitas Negeri Jakarta ), jadi dalam Tes Polisi ini tidak sepenuhnya di tes oleh polisi melainkan ikut bekerja sama dengan instansi lainnya. Setelah selesai menjalani serangkaian Tes Jasmani dan Tes Anthropometri akhirnya pengumuman dilakukan pada pukul 8 malam dan Alhamdulillah saya pun lolos dengan nilai 73, nilai tertinggi pada Tes ini adalah 86 dan menggugurkan sekitar 30 orang peserta.
6. Tes Akademik
Tersisa sekitar 160an peserta yang menjalani Tes Akademik ini adalah Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Metematika, dan Pengetahuan Umum ( pengetahuan alam, pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, perundang undangan). Tes ini dilaksanakan 2 hari yang bertempat di Universitas Gunadarma, dalam tes ini dilakukan dengan komputer (sama dengan UN). Sistem perhitungan Tes Akademik yaitu:
Diatas adalah Perhitungan Nilai Tes Akademik, dan di Tes inilah dilakukan sistem Ranking, pada tahun ini kuota untuk lolos Tes Akademik adalah sekitar 100 orang saja. Saya mulai pesimis disini karena saya takut tidak masuk ranking 100 besar ini, tetapi saya pasrah dan terus berdoa kepada Allah SWT untuk lolos dalam tes ini. Sekitar pukul 9 malam Pengumuman dilakukan dan saya sangat pasrah pada saat itu, dan saya berfikir apapun hasilnya yang penting saya telah berusaha sekuat tenaga, dan akhirnya nama saya pun terlihat di ranking 87 dan otomatis saya pun lolos dalam Tes Akademik ini, saya sangat senang melihat hasil Tes Akademik saya, jadi yang gugur dalam Tes Akademik ini adalah 60 peserta.
7. Tes Kesehatan Tahap 2 dan Tes Kesehatan Jiwa
Selanjutnya adalah Tes Kesehatan Tahap 2, berbeda pada Tes Kesehatan Tahap1 pada Tes Kesehatan Tahap 2 ini meliputi bagian dalam tubuh manusia seperti: Darah, Urine, Paru Paru, Jantung. Di Tes ini hampir sama dengan Tes Kesehatan Tahap 1, hanya saja Pemeriksaannya saja yang berbeda dan ditambah ada Tes Kesehatan Jiwa yang dilakukan tertulis dan Wawancara.Singkat cerita sayapun selesai melaksanakan Tes Kesehatan Tahap 2 ini dan harus penunggu pengumuman 3 hari kedepan. Setelah 3 hari para calon Taruna/Taruni pun datang ke Polda Metro Jaya untuk melihat pengumuman. Saat itu pengumuman dilakukan pada pukul 3 sore di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, dan Alhamdulillah saya lolos Tes Kesehatan Tahap 2 ini dengan nilai 70, tersisa sekitar 80an peserta.
8. Tes PMK (Pendalaman Mental Kepribadian)
Ini merupakan Tes terakhir sebelum pengumuman tingkat Panda (Daerah). Tes ini hanya wawancara seputar Kepribadian dan Keluarga kita, tidak ada yang perlu ditakutkan dalam tes ini, yang penting kita menjawab dengan jujur saja. yang mewawancarai juga dari pihak Kepolisian yaitu dari Bidang Paminal. Bagi kalian yang belum tahu apa itu Paminal, Paminal adalah suatu bagian kepolisian yang bertugas seperti hal nya Provost. Jadi inti dalam Tes ini adalah untuk mengetahui Mental dan Kepribadian Peserta Akpol maupun Brigadir tersebut. Dalam tes ini kami pun lolos semua, tidak ada satupun peserta yang gugur.
9. Rikmin Akhir
Tahap ini hanya melengkapi kelengkapan berkas akhir yang diminta oleh Polda setempat, berkas yang harus dilengkapi seperti halnya pada Rikmin Awal, hanya saja pada Rikmin Akhir ini Berkas di Rangkap 4.
10. Pantukhir Panda (Pengumuman Kelulusan Akhir Tingkat Panda)
Setelah serangkaian tes yang Saya lalui, akhirnya saya sampai pada Pantukhir tingkat Panda (Daerah), Pantukhir adalah Pengumuman Akhir sebelum calon taruna dinyatakan Lulus dan dapat melanjutkan Tes Tingkat Pusat di Semarang yangan penilaian secara Ranking, Jadi hasil nilai nilai yang kita dapatkan pada tes tes sebelumnya digabungkan dan dibagi dan hasilnya di Ranking dengan Kuota yang Terbatas. Sebagai contoh saya pada Tes Kesehatan Tahap 1 saya mendapatkan nilai 70, pada tes Psikologi mendapatkan nilai 76, Tes Jasmani mendapat nilai 73, Tes Akademik 62, Tes Kesehatan Tahap 2 mendapat nilai70, dan untuk Tes PMK tidak mendapatkan nilai karena Tes PMK hanya Lolos dan Tidak Lolos. Jadi perhitungannya adalah 70+76+73+62+70:5 = 70.2 itulah hasil nilai keseluruhan saya yang akan di ranking oleh Polda Metro Jaya dan bersaing bersama 80 peserta lainnya. Pada saat Pengumuman Terakhir ini kami dikumpulkan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya dan dapat pengarahan langsung dari Bapak Kapolda Metro Jaya, disini saya sebenarnya pesimis untuk lolos karena nilai yang saya dapatkan tergolong pas pasan tetapi saya hadapi saja dengan Ikhlas, Jika saya lolos Alhamdulillah jika saya tidak lolos berarti belum rezeki saya. Pada saat pengumuman disebutkan bahwa kuota yang akan lolos untuk Tes selanjutnya di Semarang sebanyak 42 orang dan benar saja saat nama saya muncul untuk pertama kalinya saya tidak lolos, saya terdiam dan melihat ke sekeliling saya yang gugur pada nangis, saya bingung kenapa saya tidak bisa mengeluarkan air mata setetes pun, saya tenang banget pada saat itu malah saya menyemangati teman teman saya yang tidak lolos juga, ya sudah lah memang belum rezekinya, pikir saya begitu. saya langsung keluar ruangan tanpa berfikir panjang, diluar sudah ada ibu saya yang siap memeluk saya, disitu lah air mata saya tidak bisa tertahan mengalir begitu saja, saya emosi, saya tidak bisa membanggakan orang tua saya, pikir saya saat itu. Tenang, langkah saya masih panjang, kamu sudah berusaha sampai disini ibu sudah sangat bangga sama kamu, Ibu saya bilang begitu didalam pelukannya.
Sebenarnya itu hanyalah emosi sesaat, ya namanya gugur kan rasa kecewa pasti ada. Yang penting sudah berusaha dan berdoa tetapi kan yang menentukan Allah.
Tuhan menjawab doa kita dengan tiga cara.
1. Ya, Saya kabulkan.
2. Nanti, Saya ingin lihat usaha mu lebih keras .
3. Tidak, Saya punya yang lebih baik untuk mu.
Kegagalan itu cara Allah untuk mengatakan "bersabarlah aku memiliki sesuatu yang lebih untukmu. - Khalil Gibran
Belajarlah memberi penghargaan atas kegagalan anda, sama seperti saat anda menghargai kesuksesan. - Mahatma Ghandi
Saya bisa menerima kegagalan, tetapi saya tidak bisa menerima segala hal yang tidak pernah diusahakan. - Michael Jordan
Dan sekarang saya pun bangga dapat mengikuti Tes Akademi Kepolisian sampai Sidang Akhir Tingkat Daerah tanpa uang sepeser pun, saya mungkin bisa saja mengambil jalan pintas untuk masuk Kepolisian tetapi Bapak saya selalu mengajarkan Kejujuran kepada anak anaknya dan saya yakin ayah saya adalah Polisi Terbaik di Dunia.
Dan bagi kalian yang ingin mengikuti Tes Kepolisian baik itu Akpol maupun Brigadir pesan saya adalah berlatihlah dengan sungguh sungguh dan tidak patah semangat, kalian tidak perlu memikirkan untuk melakukan KKN karena jika rezeki kalian di Kepolisian pasti kalian akan lolos Tes Kepolisian, Percayalah Kuasa Tuhan melebihi apapun, dan kalian jangan takut jika misalnya saingan kalian nanti anak anak orang penting di Negeri ini, sekali lagi saya bilang Kuasa Tuhan akan melebihi apapun, kalian hanya cukup belajar berlatih dan berdoa, hanya itu saja.
Tidak bosan saya sampaikan kepada kalian yang berniat menjadi Polisi, Jika kalian ingin kaya hanya dari pekerjaan Polisi lebih baik kalian urungkan niat kalian untuk menjadi Polisi, sebab masuk polisi itu PENGABDIAN. Saran saya, kalau mau masuk polisi hanya karena berorientasi pada gaji besar, lebih baik batalkan niat rekan-rekan. Gajinya tidak seberapa dibanding risiko disaat bertugas, mulai dari risiko kecil hingga nyawa.
Dan mungkin dari kalian masih ada yang bingung atau belum paham akan rangkaian Tes Kepolisian saya siap membantu lewat pengalaman saya.
Mungkin hanya itu saja pengalaman saya yang besia saya bagi kepada kalian, selalu ingat jika kalian gagal coba lagi, kalian gagal coba lagi, jika rezeki kalian disitu kalian pasti akan dapatkan dan jika rezeki kalian tidak disitu maka Tuhan pasti sudah menyiapkan rezeki yang lebih untuk kalian.
Catatan Tambahan:
Postingan ini murni dari pribadi saya sendiri dengan dibantu oleh sumber sumber lainnya dan foto foto yang saya posting adalah ilustrasi dari serangkaian Tes yang saya lalui.
Terima kasih, dan semoga bermanfaat menambah pengetahuan teman-teman sekalian. Mohon maaf apabila ada kekurangan..
Hormat Saya
Diposting oleh saya Muhammad Yoga Masyhuda Luhulima
Ada pengalaman pribadi saya yang menurut saya perlu juga membagi pengalaman ini kepada kalian, yaitu pengalaman saya mendafta sebagai anggota Polisi. Pengalaman ini mungkin pengalaman paling berharga dalam hidup saya sampai saat ini, karena disinilah saya benar benar belajar yang namanya IKHLAS. Yap saya memang tidak berhasil menjadi anggota polisi tetapi saya yakin akan ada Rezeki dibidang lain yang lebih untuk saya dari pada menjadi seorang polisi.
Jujur saya awalnya tidak berniat mendaftar menjadi anggota polisi, tetapi setelah melihat satu teman saya menjadi anggota polisi disitulah saya baru mempunyai hasrat untuk mengabdi kepada masyarakat nusa dan bangsa. Bukannya lebay tetapi memang begitulah yang ada difikiran saya pada saat itu.
Pada bulan November tahun 2016 saya bilang kepada Ayah saya jika saya ingin menjadi seorang Polisi, dan beliau mengizinkan saya untuk mendaftar untuk menjadi seorang polisi. Ayah saya memang anggota Polisi tetapi beliau tidak pernah satu katapun terucap dari mulutnya untuk membantu saya dengan cara yang curang (NYOGOK/ORANG DALAM). Di keluarga saya, saya diajarkan untuk jujur dalam hal apapun, dan menurut saya pun Ayah saya adalah seorang polisi yang benar benar jujur meskipun anaknya tidak lolos penerimaan polisi, itulah salah satu kejujuran Ayah saya dalam mendidik anak anaknya.
Seminggu setelah saya berbicara kalau saya ingin menjadi polisi, saya didaftarkan les Psikologi dan Akademik polisi oleh Ayah saya selama kurang lebih 4 bulan. Dan selama 4 bulan itu saya tidak hanya berlatih Psikologi dan Akademik saja, tetapi juga Jasmani seperti (Renang,Lari,Sit up,Push up, dan lain sebagainya) dan 1 bulan sebelum pendaftaran saya medical check up untuk mengetahui kekurangan atau penyakit saya sehingga jika ada kekurangan atau penyakit dalam tubuh saya dapat di obati terlebih dahulu. Persiapan saya cukup matang untuk menghadapi segala tes yang akan dijalani nantinya dan itu membuat saya optimis untuk lolos menjadi anggota polisi.
Sebelumnya saya ingin berbagi tahapan tahapan yang akan dilalui dalam tes polisi ini (AKPOL):
Ada 2 tingkatan tes yaitu:
Tes tingkat Panda ( tingkat Daerah) dan tes tingkat Pusat ( Seluruh Indonesia)
untuk tes tingkat Panda ( daerah ) meliputi:
1. Pendaftaran ( dibuka selama kurang lebih 1 bulan )
2. Rikmin Awal
3. Tes Kesehatan Tahap 1
4. Tes Psikologi
5. Tes Jasmani
6. Tes Akademik
7. Tes Kesehatan Tahap 2
8. Tes Pendalaman PMK
9. Rikmin Akhir
10. Penetapan Lulus tingkat Daerah
Jika Lolos Tes Tingkat Panda (daerah) maka calon Taruna akan dilanjutkan pada Tes tingkat Pusat yang bertempat di Semarang.
Untuk Tes Tingkat Pusat meliputi:
1. Rikmin Awal
2. Tes Kesehatan Tahap 1
3. Tes Psikologi dan Wawancara
4. Tes Jasmani dan Anthropometri
5. Tes Akademik
6. Pemeriksaan penampilan
7. Sidang Kelulusan Akhir
Itu dia tahapan tahapan Tes polisi (Akpol), memang banyak dan rumit tapi saya hadapi dengan sungguh sungguh. Dan pada Akhirnya saya Gugur di Penetapan Lulus Tingkat Daerah, nanti akan saya ceritakan satu persatu tes yang saya lalui sampai akhirnya saya gugur.
.
1. Pendaftaran
Pendaftaran Polisi dilakukan secara online sekitar 1 bulan lamanya, dan saya mendaftar online pada hari ke 2 pendaftaran itu dibuka. Pada saat pendaftaran ini kita mengisi formulir pendaftaran, mulai dari nama kita sampai dengan pekerjaan orang tua kita.
2. Rikmin Awal
3. Tes Kesehatan Tahap 1
Oke lanjut ke Pengumuman Tes Tahap 1 ini, Pengumumannya dilakukan pada jam 9 malam dan ditayangkan di layar besar nilai nilainnya, dan yang lolos itu nilainnya 61 keatas dan tidak lolos nilainnya 60 kebawah, pada saat pengumuman saya merasa tegang karena takut tidak lolos tetapi saya terus berdoa agar dapat lolos Tes Kesehatan Tahap 1 ini, Ketika melihat nama saya ditunjukan dilayar besar dan mendapatkan nilai 70 saya langsung mengucapkan Alhamdulillah berterima kasih kepada Allah SWT, dan waktu itu nilai tertinggi pada Tes Kesehatan Tahap 1 ini adalah 76. Sekitar 200an peseerta gugura dalam tes ini dan tersisa 600an peserta dari yang sebelumnya 800 peserta.
4. Tes Psikologi
5. Tes Jasmani dan Anthropometri
Pada Tes Jasmani ini meliputi: Lari 12 menit, Pull up, Sit Up, Push Up, Renang dan lain sebagainya. Tes dilaksanakan pada Pukul 8 pagi dan saya mendapat giliran yang ke 80, Tes Jasmani yang pertama adalah Lari 12 menit, saat melaksanakan Tes Jasmani ini saya dalam keadaan sakit, sakit sangat rentan sekali terjadi pada Tes Polisi karena menguras tenaga, singkat cerita saya sudah menjalani Lari 12 menit dan mendapatkan 6 putaran lebih, pada saat itu tubuh saya sangat tidak enak dan saya pun muntah air setelah selesai lari 12 menit, saya sempat dibujuk untuk menyudahi Tes ini tetapi saya tidak mau karena otomatis saya gugur dalam Tes Polisi ini, jadi saya tetap melanjutkan tes jasmani selanjutnya walaupun dalam keadaan sakit, dan saya pun dapat melaksanakan Tes Jasmani ini walaupun dalam keadaan sakit. Belum selesai sampai disitu, selanjutnya saya harus melaksanakan Tes Anthropometri, bagi kalian yang belum tau apa itu Tes Anthropometri. Tes Anthropometri adalah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir pengukuran Anthropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe tubuh manusia. Jadi intinya Tes Anthropometri ini untuk mengetahui kelainan bentuk tubuh manusia seperti: bentuk kepala, bentuk, badan, bentuk tangan, dan bentuk kaki. Pada saat tes ini kami pun hanya memakai celana dalam dan diperhatikan dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh pengetes kita apakah ada kelainan dalam tubuh kita, dan yang mengetes kita pun yaitu orang Anthropometri dari UNJ ( Universitas Negeri Jakarta ), jadi dalam Tes Polisi ini tidak sepenuhnya di tes oleh polisi melainkan ikut bekerja sama dengan instansi lainnya. Setelah selesai menjalani serangkaian Tes Jasmani dan Tes Anthropometri akhirnya pengumuman dilakukan pada pukul 8 malam dan Alhamdulillah saya pun lolos dengan nilai 73, nilai tertinggi pada Tes ini adalah 86 dan menggugurkan sekitar 30 orang peserta.
6. Tes Akademik
Tersisa sekitar 160an peserta yang menjalani Tes Akademik ini adalah Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Metematika, dan Pengetahuan Umum ( pengetahuan alam, pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, perundang undangan). Tes ini dilaksanakan 2 hari yang bertempat di Universitas Gunadarma, dalam tes ini dilakukan dengan komputer (sama dengan UN). Sistem perhitungan Tes Akademik yaitu:
7. Tes Kesehatan Tahap 2 dan Tes Kesehatan Jiwa
Selanjutnya adalah Tes Kesehatan Tahap 2, berbeda pada Tes Kesehatan Tahap1 pada Tes Kesehatan Tahap 2 ini meliputi bagian dalam tubuh manusia seperti: Darah, Urine, Paru Paru, Jantung. Di Tes ini hampir sama dengan Tes Kesehatan Tahap 1, hanya saja Pemeriksaannya saja yang berbeda dan ditambah ada Tes Kesehatan Jiwa yang dilakukan tertulis dan Wawancara.Singkat cerita sayapun selesai melaksanakan Tes Kesehatan Tahap 2 ini dan harus penunggu pengumuman 3 hari kedepan. Setelah 3 hari para calon Taruna/Taruni pun datang ke Polda Metro Jaya untuk melihat pengumuman. Saat itu pengumuman dilakukan pada pukul 3 sore di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, dan Alhamdulillah saya lolos Tes Kesehatan Tahap 2 ini dengan nilai 70, tersisa sekitar 80an peserta.
8. Tes PMK (Pendalaman Mental Kepribadian)
Ini merupakan Tes terakhir sebelum pengumuman tingkat Panda (Daerah). Tes ini hanya wawancara seputar Kepribadian dan Keluarga kita, tidak ada yang perlu ditakutkan dalam tes ini, yang penting kita menjawab dengan jujur saja. yang mewawancarai juga dari pihak Kepolisian yaitu dari Bidang Paminal. Bagi kalian yang belum tahu apa itu Paminal, Paminal adalah suatu bagian kepolisian yang bertugas seperti hal nya Provost. Jadi inti dalam Tes ini adalah untuk mengetahui Mental dan Kepribadian Peserta Akpol maupun Brigadir tersebut. Dalam tes ini kami pun lolos semua, tidak ada satupun peserta yang gugur.
9. Rikmin Akhir
Tahap ini hanya melengkapi kelengkapan berkas akhir yang diminta oleh Polda setempat, berkas yang harus dilengkapi seperti halnya pada Rikmin Awal, hanya saja pada Rikmin Akhir ini Berkas di Rangkap 4.
10. Pantukhir Panda (Pengumuman Kelulusan Akhir Tingkat Panda)
Setelah serangkaian tes yang Saya lalui, akhirnya saya sampai pada Pantukhir tingkat Panda (Daerah), Pantukhir adalah Pengumuman Akhir sebelum calon taruna dinyatakan Lulus dan dapat melanjutkan Tes Tingkat Pusat di Semarang yangan penilaian secara Ranking, Jadi hasil nilai nilai yang kita dapatkan pada tes tes sebelumnya digabungkan dan dibagi dan hasilnya di Ranking dengan Kuota yang Terbatas. Sebagai contoh saya pada Tes Kesehatan Tahap 1 saya mendapatkan nilai 70, pada tes Psikologi mendapatkan nilai 76, Tes Jasmani mendapat nilai 73, Tes Akademik 62, Tes Kesehatan Tahap 2 mendapat nilai70, dan untuk Tes PMK tidak mendapatkan nilai karena Tes PMK hanya Lolos dan Tidak Lolos. Jadi perhitungannya adalah 70+76+73+62+70:5 = 70.2 itulah hasil nilai keseluruhan saya yang akan di ranking oleh Polda Metro Jaya dan bersaing bersama 80 peserta lainnya. Pada saat Pengumuman Terakhir ini kami dikumpulkan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya dan dapat pengarahan langsung dari Bapak Kapolda Metro Jaya, disini saya sebenarnya pesimis untuk lolos karena nilai yang saya dapatkan tergolong pas pasan tetapi saya hadapi saja dengan Ikhlas, Jika saya lolos Alhamdulillah jika saya tidak lolos berarti belum rezeki saya. Pada saat pengumuman disebutkan bahwa kuota yang akan lolos untuk Tes selanjutnya di Semarang sebanyak 42 orang dan benar saja saat nama saya muncul untuk pertama kalinya saya tidak lolos, saya terdiam dan melihat ke sekeliling saya yang gugur pada nangis, saya bingung kenapa saya tidak bisa mengeluarkan air mata setetes pun, saya tenang banget pada saat itu malah saya menyemangati teman teman saya yang tidak lolos juga, ya sudah lah memang belum rezekinya, pikir saya begitu. saya langsung keluar ruangan tanpa berfikir panjang, diluar sudah ada ibu saya yang siap memeluk saya, disitu lah air mata saya tidak bisa tertahan mengalir begitu saja, saya emosi, saya tidak bisa membanggakan orang tua saya, pikir saya saat itu. Tenang, langkah saya masih panjang, kamu sudah berusaha sampai disini ibu sudah sangat bangga sama kamu, Ibu saya bilang begitu didalam pelukannya.
Sebenarnya itu hanyalah emosi sesaat, ya namanya gugur kan rasa kecewa pasti ada. Yang penting sudah berusaha dan berdoa tetapi kan yang menentukan Allah.
Tuhan menjawab doa kita dengan tiga cara.
1. Ya, Saya kabulkan.
2. Nanti, Saya ingin lihat usaha mu lebih keras .
3. Tidak, Saya punya yang lebih baik untuk mu.
Kegagalan itu cara Allah untuk mengatakan "bersabarlah aku memiliki sesuatu yang lebih untukmu. - Khalil Gibran
Belajarlah memberi penghargaan atas kegagalan anda, sama seperti saat anda menghargai kesuksesan. - Mahatma Ghandi
Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan lainnya, tanpa kita kehilangan semangat. - Abraham Lincoln
Saya bisa menerima kegagalan, tetapi saya tidak bisa menerima segala hal yang tidak pernah diusahakan. - Michael Jordan
Dan bagi kalian yang ingin mengikuti Tes Kepolisian baik itu Akpol maupun Brigadir pesan saya adalah berlatihlah dengan sungguh sungguh dan tidak patah semangat, kalian tidak perlu memikirkan untuk melakukan KKN karena jika rezeki kalian di Kepolisian pasti kalian akan lolos Tes Kepolisian, Percayalah Kuasa Tuhan melebihi apapun, dan kalian jangan takut jika misalnya saingan kalian nanti anak anak orang penting di Negeri ini, sekali lagi saya bilang Kuasa Tuhan akan melebihi apapun, kalian hanya cukup belajar berlatih dan berdoa, hanya itu saja.
Tidak bosan saya sampaikan kepada kalian yang berniat menjadi Polisi, Jika kalian ingin kaya hanya dari pekerjaan Polisi lebih baik kalian urungkan niat kalian untuk menjadi Polisi, sebab masuk polisi itu PENGABDIAN. Saran saya, kalau mau masuk polisi hanya karena berorientasi pada gaji besar, lebih baik batalkan niat rekan-rekan. Gajinya tidak seberapa dibanding risiko disaat bertugas, mulai dari risiko kecil hingga nyawa.
Dan mungkin dari kalian masih ada yang bingung atau belum paham akan rangkaian Tes Kepolisian saya siap membantu lewat pengalaman saya.
Mungkin hanya itu saja pengalaman saya yang besia saya bagi kepada kalian, selalu ingat jika kalian gagal coba lagi, kalian gagal coba lagi, jika rezeki kalian disitu kalian pasti akan dapatkan dan jika rezeki kalian tidak disitu maka Tuhan pasti sudah menyiapkan rezeki yang lebih untuk kalian.
Catatan Tambahan:
Postingan ini murni dari pribadi saya sendiri dengan dibantu oleh sumber sumber lainnya dan foto foto yang saya posting adalah ilustrasi dari serangkaian Tes yang saya lalui.
Terima kasih, dan semoga bermanfaat menambah pengetahuan teman-teman sekalian. Mohon maaf apabila ada kekurangan..
Hormat Saya
Penulis (yang tak lebih baik dari kalian semua)
Senin, 29 Februari 2016
Sebuah Trilogi : Kisah Seorang Polisi Yang Menilang Sahabat Karibnya
Dari
kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau.
Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat.
Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah
biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang.
Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa
melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah
menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak
punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus
melaju.
Prit!
Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Jon.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?”
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.
“Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”
Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.
“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.”
Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
“Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu.”
Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela.
Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.
“Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)”.
Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan… ….
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
Maaf kalau Repost, sumber dari kaskus
Prit!
Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Jon.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?”
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.
“Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”
Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.
“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.”
Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
“Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu.”
Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela.
Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.
“Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)”.
Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan… ….
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
Maaf kalau Repost, sumber dari kaskus
Langganan:
Postingan (Atom)
Menolong Rindu
Rindu itu tak pernah mempunyai usia Dan aku selalu ingin lengan lembut mu terus merengkuh Sementara hari terkayuh Barangkali telah hilang...
-
Alhamdulillah setelah sekian lama blog ini tidak digunakan akhirnya kini bisa digunakan kembali, maklum karena semenjak menjadi mahasiswa da...
-
Kali ini saya tuliskan seri pengetahuan umum seputar kepolisian republik Indonesia atau disingkat POLRI. Secara umum cuma pengen berba...
-
Kenangkanlah gumam pertama Pertemuan tak terduga Di suatu kota Di suatu hari kemarau Di suatu keasingan rindu Di suatu perjalanan biru ...